Elina Svitolina : Target Saya Adalah Peringkat Satu Dunia
Petenis posisi 4 dunia asal Ukraina, Elina Svitolina, memiliki ambisi dimana suatu hari kelak ia menjadi petenis putri pertama dari negaranya yang dapat menempati posisi puncak dari dunia tenis putri.
Petenis berumur 23 tahun., Svitolina juga akan masuk French Open minggu depan dengan performa yang tengah memanas. Beberapa waktu terakhir di Italian Open, Roma, ia menaklukkan Simona Halep dengan dua set langsung untuk menjaga gelarnya di turnamen itu, hingga musim ini ia telah mengantongi tiga titel. Selama ini, Svitolina adalah satu diantara tiga petenis putri yang sudah memenangi tiga atau lebih titel turnamen WTA musim ini, termasuk dengan Elise Mertens (3) serta Petra Kvitova (4).
Mengincar untuk maju ke perempatfinal di Roland Garros (French Open) untuk kali ke-3 dalam karirnya, Svitolina juga mempunyai tujuan utama, yaitu posisi 1 dunia. Kesempatan ini, ada enam petenis putri yang punya potensi merampungkan turnamen dengan jadi petenis posisi 1 dunia. Untuk Svitolina, ia mesti mengharapkan pesaingnya untuk tereleminasi dari turnamen lebih awal dibanding dirinya.
“Yang pasti untuk saya, yaitu jadi nomor satu. Di Ukraina, jadi nomor satu ialah suatu hal yang lebih besar dari pada memenangi Grand Slam, karna beberapa orang juga akan mengetahui anda bila anda petenis posisi 1 dunia,” ungkap Svitolina pada Reuters.
“Bagi dunia tenis, memenangi Grand Slam mungkin saja tambah baik, namun untuk beberapa orang yang tidak paham mengenai tenis, jadi nomor satu juga akan menarik semakin banyak perhatian. ”
Dengan mengantongi 12 titel, Svitolina mengungkap kalau satu diantara aspek kebangkitannya yaitu hal yang dipelajarinya saat ia dengan Juicetine Henin. Petenis yang mengoleksi tujuh titel Grand Slam, Henin gabung dengan tim Svitolina pada Februari musim 2016 jadi konsultan pelatih, kerjasama yang bertahan sepanjang satu musim.
“Semuanya mengenai bagaimana ia lihat game saya, apa yang perlu saya tingkatkan untuk bermain dengan lebih baik, serta lebih kuat. Kami mempunyai style game yang berlainan, jadi saya cuma ambil hal yang sesuai sama saya serta hal tersebut banyak menolong saya, ” komentar Svitolina mengenai saat yang di habiskannya dengan Henin.
Berjanji untuk mengerahkan kekuatan terbaiknya di French Open, Svitolina membidik maju ke semi final Grand Slam untuk pertama kali.
Mengincar untuk maju ke perempatfinal di Roland Garros (French Open) untuk kali ke-3 dalam karirnya, Svitolina juga mempunyai tujuan utama, yaitu posisi 1 dunia. Kesempatan ini, ada enam petenis putri yang punya potensi merampungkan turnamen dengan jadi petenis posisi 1 dunia. Untuk Svitolina, ia mesti mengharapkan pesaingnya untuk tereleminasi dari turnamen lebih awal dibanding dirinya.
“Yang pasti untuk saya, yaitu jadi nomor satu. Di Ukraina, jadi nomor satu ialah suatu hal yang lebih besar dari pada memenangi Grand Slam, karna beberapa orang juga akan mengetahui anda bila anda petenis posisi 1 dunia,” ungkap Svitolina pada Reuters.
“Bagi dunia tenis, memenangi Grand Slam mungkin saja tambah baik, namun untuk beberapa orang yang tidak paham mengenai tenis, jadi nomor satu juga akan menarik semakin banyak perhatian. ”
Dengan mengantongi 12 titel, Svitolina mengungkap kalau satu diantara aspek kebangkitannya yaitu hal yang dipelajarinya saat ia dengan Juicetine Henin. Petenis yang mengoleksi tujuh titel Grand Slam, Henin gabung dengan tim Svitolina pada Februari musim 2016 jadi konsultan pelatih, kerjasama yang bertahan sepanjang satu musim.
“Semuanya mengenai bagaimana ia lihat game saya, apa yang perlu saya tingkatkan untuk bermain dengan lebih baik, serta lebih kuat. Kami mempunyai style game yang berlainan, jadi saya cuma ambil hal yang sesuai sama saya serta hal tersebut banyak menolong saya, ” komentar Svitolina mengenai saat yang di habiskannya dengan Henin.
Berjanji untuk mengerahkan kekuatan terbaiknya di French Open, Svitolina membidik maju ke semi final Grand Slam untuk pertama kali.
Post a Comment